Category Archives: Islam

Kobarkan Semangat Ramadhan !

Pembaca rahimakumullah, mungkin masih segar dalam ingatan kita, betapa kaum muslimin bersemangat mengisi hari-hari di bulan Ramadhan dengan berbagai aktifitas ibadah. Mungkin masih belum hilang dari memori kita, kegembiraan dan kenikmatan saat menyantap menu buka puasa. Mungkin masih terbayang dalam angan kita, keasyikan ketika melantunkan bacaan Al Qur’an di bulan Ramadhan. Mungkin juga masih terpatri di benak kita indahnya menghidupkan malam Ramadhan dengan shalat malam.

Kini, waktu-waktu tersebut telah berlalu. Demikianlah sunnatulah, yang datang pasti akan berlalu, ada awal pasti ada akhir. Hari-hari Ramadhan telah meninggalkan kita. Bulan yang penuh berkah telah berlalu. Maka bagi orang-orang yang mengisinya dengan amalan ketaatan hendaknya bersyukur kepada Allah, dan bagi yang menyiakan-nyiakannya hendaknya segera menyesal dan bertaubat kepada Allah.

Pembaca yang budiman, kewajiban puasa Ramadhan baru saja kita laksanakan. Namun dengan berakhirnya Ramadhan, bukan berarti seorang mukmin terputus dari ibadah puasa. Syariat puasa tetap diperintahkan di luar Bulan Ramadahan. Diriwayatkan dari sahabat Abu Ayyub Al Anshari radhiyallahu’anhu, bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : “Barangsiapa berpuasa Ramadhan, lalu dilanjutkan dengan puasa enam hari di bulan Syawal, maka seolah-olah dia berpuasa setahun penuh.” (HR. Muslim) Continue reading

Jadilah Kunci Kebaikan!

Dari Anas bin Malik rodhiyallahu ‘anhu ia berkata, “Rasulullah shollallahu ‘alaihi wa sallama bersabda, ‘Sesungguhnya diantara manusia ada yang menjadi kunci-kunci pembuka kebaikan dan penutup keburukan. Dan diantara manusia ada pula yang menjadi kunci-kunci pembuka keburukan dan penutup kebaikan. Maka beruntunglah orang yang Allah jadikan kunci-kunci kebaikan di tangannya dan celakalah bagi orang-orang yang Allah jadikan kunci-kunci keburukan di tangannya”.[1]

Barangsiapa yang ingin menjadi kunci pembuka kebaikan dan penutup keburukan , hendaklah ia memenuhi hal berikut ini :

1. Ikhlas untuk Allah dalam perkataan dan perbuatan. Karena ikhlas adalah asas segala kebaikan dan mata air segala keutamaan.

2. Senantiasa berdo’a kepada Allah memohon bimbingan untuk menjadi kunci kebaikan. Karena do’a adalah kunci segala kebaikan. Allah tidak akan menolak hamba-Nya yang berdo’a kepada-Nya serta tidak akan menyia-nyiakan seorang mukmin yang menyeru-Nya.

3. Bersemangat menuntut dan mendapatkan ilmu. Karena ilmu mengajak kepada keutamaan dan akhlak yang mulia, serta penghalang dari akhlak tercela dan perbuatan keji.

4. Menjalakan ‘ibadatullah terutama yang fardhu, dan khususnya lagi sholat. Karena ia mencegah dari perbuatan keji dan munkar. Continue reading

Teruntuk Pemuda

Ketahuilah bahwa umurmu adalah hartamu yang paling berharga, maka jangan disia-siakan tanpa guna.

 

Pilihlah olehmu teman-teman yang baik dan jauhilah teman-teman yang jahat.

 

Jagalah sholatmu karena sholat jalan keselamatan, janganlah engkau tidur saat azan subuh berkumandang.

 

Perbaguslah wudhu dan perbanyaklah langkah menuju masjid dan tunggulah waktu sholat.

 

Bersegeralah ke masjid saat mendengar azan, ketahuilah bahwa Allah Maha Besar atas segala sesuatu.

 

Perbanyaklah shaum, karena shaum merupakan obat bagi penyakitnya para pemuda.

Continue reading

Bekal Muslim Harian

Saudaraku,

Dengan penuh pengharapan bahwa kebahagian dunia dan akhirat yang akan kita dapatkan, maka kami sampaikan risalah yang berisikan pertanyaan-pertanyaan ini kehadapan anda untuk direnungkan dan di jawab dengan perbuatan.

 

Pertanyaan-pertanyaan ini sengaja kami angkat kehadapan anda dengan harapan yang tulus dan cinta karena Allah Subhanahu wa Ta’ala, supaya kita bisa mengambil mannfaat dan faedah yang banyak darinya, disamping itu sebagai bahan kajian untuk melihat diri kita, sudah sejauh mana dan ada dimana posisinya selama ini. Continue reading

Mau dikemanakan Al Quran?

Merasa khawatir kaum Qurays akan terpesona dengan keindahan Al Quran, si kafir Abu Jahal meminta Walid bin Mughirah untuk berkomentar miring tentang Al Quran. Dia adalah raja penyair ketika itu, paling ahli dalam hal syair dan lagu. Baik syair jin maupun syair manusia. Tapi apa mau dikata, Walid justru tak sanggup menyembunyikan kekagumannya terhadap Al Quran. Ia berkata, “ Apa yang bisa saya katakan…?” Lalu dia pun menggubah syair yang mengisyaratkan kehebatan dan kesempurnaan Al Quran. Dari keindahan bahasa, kedalaman makna juga keagungan pesan yang terkandung di dalamnya. Pengakuan orang yang tetap tidak beriman karena khawatir akan jatuh pamornya di mata kaumnya yang kafir.

Namun sayang, hari ini banyak kaum yang mengaku beriman justru tak lagi memandang takjub terhadapnya, tak tertarik untuk menyimaknya, bahkan untuk sekedar meliriknya. Pada saat bersamaan, mereka menjatuhkan pilihan pada nyanyian murahan sebagai gantinya, yang tak layak dibandingkan dengan Al Quran, terlebih menggantikan posisinya. Kebutuhan mereka akan nyanyian bahkan melebihi kebutuhan terhadap makan dan minum. Tak cukup hanya tiga kali sehari, hingga tidur pun diantar nyanyian. Continue reading