Mengenal Sistem Manajemen Keamanan Mikrobiologis Pangan

Salah satu sektor industri yang perkembangannya meningkat tajam beberapa waktu terakhir ini adalah industri makanan. Kebutuhan manusia akan pangan yang semakin kompleks dan beragam turut menjadi faktor munculnya produk-produk pangan yang semakin beragam pula. Hal ini akan terlihat jelas ketika kita mengunjungi swalayan atau pusat perbelanjaan modern di bagian gerai produk pangan. Jika kita jeli dan teliti, maka kita akan menemukan bahwa dari waktu ke waktu selalu bermunculan jenis produk pangan baru. Mungkin dulu orang masih asing dengan produk mie instan dalam kemasan cup. Namun sekarang produk tersebut sudah tersebar meluas di masyarakat, bahkan sampai komunitas yang jauh dari perkotaan sekali pun. Perubahan pada trend produk pangan tidak selalu merupakan gebrakan besar. Penggunaan warna kemasan yang lebih berwarna pun bisa digolongkan sebagai perubahan tersebut. Dari sebagian kecil contoh tersebut menunjukkan bahwa industri pangan saat ini sedang mengalami kemajuan cukup pesat.

Air Kelapa

Kelapa merupakan tanaman yang dibudidayakan dan dimanfaatkan untuk berbagai keperluan. Misalnya dalam hal kesehatan dan pengobatan, serta kaitannya dengan industri pangan. Pada wilayah yang ditumbuhi oleh pohon kelapa dalam jumlah banyak, sebagian masyarakat memanfaatkan hampir semua bagian dari tanaman kelapa. Salah satu komponen dari kelapa yang saat ini menarik minat para ilmuwan dan peneliti adalah air kelapa. Air kelapa diketahui sejak dahulu mempunyai fungsi anti bakteria, anti virus, anti jamur, anti parasit, anti dermatopitik, anti oksidan, hipoglikemik, hepatoprotektif dan immunostimulan. Air kelapa mengandung mcikromineral dan zat gizi yang penting bagi kesehatan. Oleh karenanya, air kelapa banyak digunakan oleh manusia sebagai komponen pendukung kesehatan. Indonesia menempati posisi teratas produsen kelapa dunia disamping Filiphina dengan luas lahan budidaya sekitar 1.78 juta hektar.

Better Diatery Diacylglycerol than Triacylglycerol

Lipids and oil are very important nutrients to keep the human health. In addition to this function, lipid is more efective energy source than carbohydrate and protein. One gram of lipid can produce 9 kkal whereas carbohydrate and protein only can deliver 4 kkal/ gram. But, lipids are also involved in mayor health problems. One of them is hypertriglyceridemia. Hypertriglyceridemia in a fasting state is an independent risk factor for coronary artery disease.

Teh Bunga untuk Kesehatan Otak

Berbagai jenis tanaman memiliki gizi yang tinggi. Selain berperan sebagai makanan, tanaman juga dapat berperan sebagai obat dan penangkal berbagai penyakit. Berikut ini disajikan beberapa tanaman bunga yang dapat diolah menjadi teh seduh dan bermanfaat bagi kesehatan, khususnya otak. Saya rangkumkan dari buku Prof. F.G Winarno yang berjudul ‘Otak, Pangan dan Kecerdasan’

1. Chamomile (German Chamomile : Chamomile recutita, Roman Chamomile : Chamaemelum nobile)

Bunga yang cantik ini dikenal sebagai herba karena sangat bermanfaat bagi kesehatan tubuh. Secara alami, bunga Chamomile dapat tumbuh bersama dengan tanaman lain. Bahkan, tanaman ini dikenal dengan ‘dokter tanaman’ karena dapat membantu pertumbuhan spesies tanaman lain yang baik di sekitarnya.

Penggunaan mahkota bunga Chamomile sebagai teh dapat me-relax-kan fungsi pencernaan dan daya kerja syaraf. Teh bunga Chamomile merupakan minuman yang paling cocok untuk dikonsumsi saat petang hari. Bunga Chamomile juga dikenal sebagai mother of the gut. Chamomile dapat mengurangi kejang otot dan radang pencernaan serta meningkatkan fungsi hati.

Mengenal Apa itu Indeks Glikemik Bahan Pangan

Karbohidrat merupakan sumber kalori utama bagi hampir seluruh penduduk dunia, khususnya lagi bagi penduduk negara berkembang seperti negara Indonesia ini. Walaupun jumlah kalori yang dihasilkan hanya sekitar empat kilokalori, bila dibanding protein dan lemak maka karbohidrat merupakan sumber kalori yang lebih murah.

Di dalam tubuh, karbohidrat yang kita makan seperti nasi, bubur, roti, jagung, singkong, kacang-kacangan dan sejenisnya akan dicerna oleh sistem pencernaan dalam bentuk monomer glukosa. Apa pun polimer karbohidratnya, maka tubuh akan mengubah dan kemudian mencernanya sebagai glukosa di dalam usus halus. Oleh sebab itulah dikenal sebuah istilah yakni respon glukosa. Respon glukosa berkaitan erat dengan perubahan kadar gula dalam darah. Masing-masing pangan akan mempunyai respon glukosa yang berbeda-beda. Respon glukosa bahan pangan biasa dinyatakan dalam suatu parameter yang disebut nilai indeks glikemik.